Struktur ASEAN  Berdasarkan  KTT Kuala Lumpur 1977

Dalam KTT kedua di Kuala Lumpur bulan Agustus 1977, peserta KTT menyepakati dan mengesahkan struktur organisasi ASEAN yang baru, yaitu :

Pertemuan Kepala Pemerintahan yang merupakan otoritas tertinggi ASEAN

Sidang tahunan para Menlu

Sidang para menteri ekonomi setiap 2 tahun sekali

Sidang para menteri sektoral

Standing committee

Komite-komite

DAFTAR NAMA SEKJEN

NO. NAMA SEKJEN ASEAN ASAL NEGARA MASA JABATAN
1. Hartono Dharsono Indonesia 7 Juni 1976 – 18 Pebruari 1978
2. Umarjadi Notowijono Indonesia 19 Pebruari 1978 – 30 Juni 1978
3. Datuk Ali Bin Abdullah Malaysia 10 Juli 1978 – 30 Juni 1980
4. Narciso G. Reyes Filipina 1 Juli 1980 – 1 Juli 1982
5. Chan Kai Yau Singapura 18 Juli 1982 – 15 Juli 1984
6. Phan Wannamethee Thailand 16 Juli 1984 – 15 Juli 1986
7. Roderick Yong Brunei Darussalam 16 Juli 1986 – 16 Juli 1989
8. Rusli Noor Indonesia 17 Juli 1989 – 1 Januari 1993
9. Datuk Ajit Singh Malaysia 1 Januari 1993 – 31 Desember 1997
10. Rodolfo C. Severino Filipina 1 Januari 1998 – 31 Desember 2002
11. Ong Keng Yong Singapura 1 Januari 2003 – saat ini

         Selama 40 tahun pendiriannya, ASEAN telah berhasil mengembangkan dan mempertahankan stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara, serta menumbuhkan saling percaya di antara sesama anggotanya dan para Mitra Wicara ASEAN. ASEAN juga telah berkontribusi kepada keamanan dan kestabilan kawasan secara lebih luas di Asia Pasifik melalui Forum Regional ASEAN (ASEAN Regional Forum/ARF) sejak 1994. ARF mewadahi dialog dan pertukaran informasi mengenai masalah-masalah keamanan di Asia Pasifik. Walaupun terdapat keberagaman kondisi politik, ekonomi, dan kultural di antara negara-negara anggotanya, ASEAN telah menumbuhkan tujuan dan arah kerjasama, khususnya dalam mempercepat integrasi kawasan. Hal ini terlihat semakin jelas dengan disepakatinya Visi ASEAN 2020 di Kuala Lumpur, tahun 1997, dan Deklarasi Bali Concord II di Bali, tahun 2003 mengenai upaya perwujudan Komunitas ASEAN dengan ketiga pilarnya (politikkeamanan, ekonomi, dan sosial budaya).

sumber: http://www.wikipedia.org/

Tinggalkan komentar